Thursday, October 1, 2020

BELAJAR DI RUMAH TETAP MENYENANGKAN

                                                             IDA LIANA,M.Pd


          Pada tanggal 24 Maret tahun 2020, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan surat edaran  nomor 4 tahun 20202 tentang  pelaksanaan Kebijakan pendidikan Dalam Masa Darurat  Penyebaran Covid-19, dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. 

PJJ ada beberapa macam, seperti pembelajaran secara daring, luring, dan kombinasi daring-luring. Selain  itu pemerintah juga menggalakan program Guling atau guru keliling.  Pembelajaran ini juga dilasanakan di sekolah khusus seperti SLB dan sekolah inklusi.

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagaai  media komunikasi (Permendikbud No.109/2013} Pengertian PJJ (dikutip dari kopertis3.or.id) adalah proses pendidikan yang terorganisasi yang menjembatani keterpisahan antara siswa dengan pendidik dan dimediasi oleh pemanfaatan teknologi, dan pertemuan tatap muka yang minimal.

Dengan PJJ menggunakan model daring peserta didik memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun di rumah. Peserta didik dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi seperti classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group. Pembelajaran daring dilakukan dengan disesuaikan kemampuan masing-masing guru, siswa dan orang tua.

Selama stay  at home dimasa pandemi ini, saya sebagai guru SLB juga melaksanakan pengajaran dari rumah. Pembelajaran daring merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari suatu model dan media pembelajaran tergantung dari karakteristik peserta didiknya.

Saya mengajar  peserta didik kelas 1 SDLB Autis dan tunagrahita di SLBN B Pembina Tingkat Provinsi Jawa Barat, dengan jumlah peserta didik sebanyak 3 orang dengan karakteristik yang berbeda-beda. Semua tugas  yang saya berikan kepada peserta didik diberikan secara online melalui aplikasi WhatsApp atau mengirimkan print out melalui aplikasi ojek online. Namun yang pasti harus dilakukan adalah pemberian tugas melalui pemantauan pendampingan oleh guru melalui whatsapp grup sehingga anak betul-betul belajar. Kemudian guru-guru juga bekerja dari rumah dengan berkoordinasi dengan orang tua, bisa melalui video call maupun foto kegiatan belajar anak dirumah untuk memastikan adanya interaksi antara guru dengan orang tua.

Gambar 1. Photo interaksi guru dengan orang tua di WhatsApp

     

Mata pelajaran yang saya berikan  adalah berbentuk tematik (Bahasa Indonesia,  dan PJOK). Untuk materinya disesuaikan dengan Kompetensi Inti (KI) (pengetahuan dan keterampilan) dan Kompetensi Dasar (KD) dari segi pengetahuan dan keterampilan.

Tabel 1. Mata Pelajaran, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Autis

Bahasa Indonesia

 

 

 

 

 

 

 

 

Tunagrahita

Bahasa Indonesia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Autis

Bahasa Indonesia

 

 

 

 

 

 

 

Tunagrahita

Bahasa Indonesia

 

 

3. Pengetahuan

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

 

3.   Pengetahuan

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

 

 

3.2 Mengenal teks petunjuk/arahan sederhana tentang perawatan tubuh dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dibantu dengan kosakata bahasa daerah

 

 

 

 

 

3.2 Mengenal teks arahan/petunjuk sederhana tentang perawatan tubuh dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis yang dibantu dengan kosakata bahasa daerah

 

 

 

4.  Keterampilan

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencer-minkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

 

2.         Keterampilan

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

 

 

4.2 Mempraktikkan teks arahan/petunjuk sederhana tentang merawat tubuh dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dibantu dengan kosakata bahasa daerah

 

 

 

 

4.2 Mempraktikkan teks arahan/petunjuk sederhana tentang merawat tubuh dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan yang dibantu dengan kosakata bahasa daerah

 

 

 

Autis

PJOK

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tunagrahita

PJOK

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Autis

PJOK

 

 

 

 

 

Tunagrahita

PJOK

3. Pengetahuan

 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

 

 

3.   Pengetahuan Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

 3.5. Mengenal bagian-bagian    tubuh sendiri

 

 

 

 

 

 

 

 

3.2 Mengenal gerak dasar lokomotor ( jalan, lompat, lari) dan non-lokomotor (memutar, mendorong, menarik) sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/ dengan musik

 

 

4. Keterampilan

 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

 

4.   Keterampilan

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

 

4.5. Mengenal bagian-bagian tubuh sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

 4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor (langkah, jalan, lompat) dan non-lokomotor (memutar, mendorong, menarik) sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/

 Bahan ajar yang saya berikan berbentuk (1). Bacaan singkat dengan dilengkapi latihan seperti menjawab pertanyaan dari bacaan tersebut , (2). Gambar-gambar yang menarik disesuaikan materi,  (3). Video pembelajaran sesuai materi atau video praktik, (4). Lembar pertanyaan berbentuk essay seperti jawaban singkat, dan menjodohkan, (5). Lembar tugas berbentuk praktik.

Untuk pelajaran praktik selama belajar di rumah (BDR) saya memfaatkan situasi pandemi virus corona Covid-19 dengan memanfaatkan lingkungan rumah sebagai sumber belajar.  Materi pembelajaran praktik yang saya berikan seperti bagaimana memakai masker yang benar. Kegiatan ini sangat disenangi oleh siswa, orang tua, dan saudara karena mereka dapat berinteaksi langsung dengan semua yang ada di rumah.

Format materi untuk bahan ajar  dan tugas dibuat  dalam bentuk microsoft world dan microsost excel. Ini untuk memudahkan materi pembelajaran yang saya sampaikan. Tugas berupa essai  dan praktik dibuat dalam bentuk file dokumen  FDF, dan dikirim melalui whatsApp orang tua atau assiten rumah tangga.

Proses pembelajaran  walaupun secara daring  menggunakan video call whatsApp tetap dilakukan seperti tatap muka di sekolah sehingga siswa merasa tetap bersekolah walaupun secara daring. Pembelajaran  dimulai dengan pembukaan seperti menjawab salam guru, berdoa, dan guru menyapa peserta didik seperti apa khabar, bagaiman keadaan hari ini, sudah mandi atau belum, sudah makan atau belum, bagaimana perasaannnya hari ini. Setelah itu guru menyampaikan tujuan dan materi pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus melalui orang tua.

Setelah pelajaran pembuka selesai, dilanjukan  ke kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan tahapan sintak (berupa  pemberian stimulus, menyusun, menyimpulkan dan mengelolah informasi).  Pertama: guru melalui orang tua anak berkebutuhan khusus (ABK) menugaskan peserta didik mengerjakan tugas yang sudah dikirim berbentuk dokumen FDF di whatsApp atau tugas yang sudah di print out yang akan dikirim melalui ojek online untuk pembelajaran secara daring selama satu minggu kedepan.

TABEL 2

DAFTAR PELAJARAN KELAS I SDLB SELAMA PANDEMI

WAKTU

SENIN

SELASA

RABU

KAMIS

JUMAT

Disesuaikan dengan kondisi anak dan orang tua

Tematik

Tematik

tematik

Tematik

tematik

 Kedua: guru mengirimkan cara memakai masker yang benar. Peserta didik memperagakannya

                    Gambar 2. Peserta didik belajar memakai masker

 

   Kegiatan terakhir, Guru bertanya ke peserta didik seperti bagaimana belajar di rumah, apakah menyenangkan?, Guru menjelaskan kepada orang tua ABK semua tugas yang sudah selesai dikumpulkan lalu dikirim melalui ojek online yang berbentuk print out, dan dikirim di WhatsAap untuk kegiatan belajar praktik berbentuk video dan photo. Dan peserta didik menjawab salam guru ketika guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.

Untuk penilaian menggunakan penilaian (1). Penilaian sikap : Pengamatan sesuai dengan instrument sikap (disiplin, bertanggung jawab, jujur). (2) Penilaian Pengetahuan : Mengerjakan LKS sesuai instrument dan rubik pengetahuan. (3). Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja atau praktik sesuai instrument dan lembar ceklis penilaian keterampilan

                Gambar 2. Photo Form Praktik memakai masker       


Kendala selama mengajar jarak jauh atau daring selain masalah Internet suka lemot. Soal biaya kuota internet yang dinilai membebani orangtua, berdampak  dengan adanya penambahan biaya pembelian kuota internet bertambah, teknologi menggunakan internet secara daring memerlukan koneksi jaringan ke internet dan kuota.

Tantangan yang dihadapi selama PJJ bagi orang tua dan guru: pertama  kondisi psikologi anak ABK. Perubahan lingkungan belajar dirumah  akan berdampak masalah pada psikologis ABK, misalnya lingkungan rumah yang tidak nyaman, akan memberi  dampak belajar anak.

Tantangan  kedua adalah peran orang tua, saudara dan asisten rumah tangga untuk selalu memantau perkembangan belajar anak lewat komunikasi dengan guru. Pembelajaran yang diberikan guru mesti dilanjutkan oleh orang tua dan dilatihkan secara terus menerus.

Beberapa dampak tantangan yang lain  dirasakan peserta didik  khususnya ABK yaitu murid belum ada budaya belajar jarak jauh terutama untuk ABK autis, karena selama ini sistem belajar dilaksanakan adalah melalui tatap muka, murid terbiasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan teman-temannya, bermain dan bercanda gurau dengan teman-temannya serta bertatap muka dengan para gurunya.

Dengan adanya metode PJJ membuat para murid perlu waktu untuk beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan baru yang secara tidak langsung akan mempengaruhi daya serap belajar mereka. Terutama untuk ABK seperti anak autis sering mengalami tantrum.

Solusi lain untuk mengatasi kendala tersebut  ketika BDR bagi orang tua ABK, yakni: (1). Orang tua senantiasa harus memahami mood anak sebelum memulai aktivitas belajar, terutama anak mereka yang berkebutuhan khusus  autis yang mempunyai karakter berbeda dengan anak normal lainnya. (2). Sebaiknya orang tua di rumah melakukan kegiatan atau aktivitas  yang menyenangkan seperti belajar  sambil bermain. (3). Ajaklah anak berkomunikasi setiap hari walaupun hanya satu kata dan lakukan sentuhan-sentuhan kasih sayang yang membuat anak merasa jika orang tuanya sangat menyanyangi mereka. 

Imbas dari pandemi virus Corona Covid-19 ini adalah orang tua jadi lebih sering mengenal anaknya sendiri,  dan sering berkomunikasi serta berinteraksi dengan guru. Disamping itu, orang tua dapat merasa aman karena anak ada di rumah.

Saran untuk orang tua anak berkebutuhan khusus terutama anak autis selama stay at home belajar di rumah. Orang tua sebaiknya lebih memahami kondisi dan karakteristik anak mereka karena berbeda dengan anak normal, harus ekstra sabar, ketika belajar buat anak merasa nyaman, disarankan belajar bisa sambil bermain sehingga anak tidak cepat bosan dan tantrum. Komunikasi orang tua dengan guru harus terus berlanjut, walaupun masa stay at home sudah tidak berlaku.  

Daftar Pustaka

https://www.padamu.net/pengertian-pendidikan-jarak-jauh-menurut-ahli, Pengertian Pendidikan Jarak Jauh Menurut Ahli, diakses 4 September 2020, Jam 9.25 am

Kompas Online, Orangtua Murid Keluhkan Sejumlah Kendala Selama Anak Belajar Online, https://www.kompas.tv/article/93737/orangtua-murid-keluhkan-sejumlah-kendala-selama-anak-belajar-online, diakses 4 September 2020, Jam 10.05 am

https://health.kompas.com/read/2020/04/08/160000168/yang-harus-kita-pahami-mengenai-pemakaian-masker-saat-pandemi?page=all

1 comment:

Guru Penggerak adalah agen-agen perubahan dalam dunia pendidikan

  OLEH  IDA LIANA Melalui Program Guru Penggerak, pendidik dapat meningkatkan kompetensinya sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada...